Electricity Lightning
http://s1335.photobucket.com/user/Imam_Miftahun_Miftah/slideshow/
Welcome To Midista Shop

Sabtu, 06 Juli 2013

Materi 6 Kewirausahaan

Mengenali Peluang dan Memilih Jenis Usaha
Cara Memperoleh Peluang Bisnis
Peluang bisnis adalah obrolan hangat di mana saja. Jauh di dasar hati kita, kita ingin memiliki bisnis sendiri. Kita ingin bisnis itu sukses sehingga bisa menopang hidup kita yang sudah cukup berat ini.
Ketika saya mengamati bagaimana orang mengambil kesempatan bisnis yang ada, mereka cenderung mengambil bisnis yang relatif gampang. Contoh mudah adalah bisnis pengisian air kemasan. Di bagian kota-kota besar anda akan mudah menemukan bisnis ini. Anda tinggal punya modal dan bisnis bisa jalan. Bisnisnya mudah...dan tentu saja banyak pesaing...
Di kota kelahiran saya yang tercinta (Magelang) ada bisnis yang hampir-hampir tidak ada pesaingnya. Bisnis itu berujud jualan tembakau. Ketika orang butuh tembakau (biasanya orang desa) mereka pasti ke toko itu. Tembakau yang dijual mulai dari yang Enak, Berat (Anthep), Ringan hingga yang apek (saya tidak tahu persis jenisnya, wong itu bukan bisnis saya).
Bisnis itu tidak ada saingannya. Mengapa? Karena butuh keahlian khusus (mengenali tembakau yang bermacam-macam), dan kelihatannya tidak massal. Ini adalah model niche marketing, jualan untuk segmen yang sangat khusus.
Dalam artikel ini saya 'share' dua hal untuk mengenali peluang bisnis yang ada di sekitar kita.
1) Dari Yellow Pages
Carilah Yellow Pages dari berbagai kota. Andaikata anda orang Pekalongan, ada baiknya anda punya yellow pages dari kota Bandung, Jakarta, Surabaya atau Semarang.
Dalam yellow pages itu diklasifikasikan jenis-jenis bisnis sesuai abjad, misalnya Accounting, Bank, Car dsb. Kemudian periksa satu demi satu kategori produk menurut buku itu dimulai dari satu kota. Contoh, dalam mencari bisnis apa yang ada di kota Bandung namun belum ada di kota Pekalongan, anda tinggal melihat kategori.
Ketika di Bandung ada satu bisnis dan di Pekalongan belum ada (setelah anda bandingkan yellow pages Bandung dan Pekalongan), maka anda catat bisnis itu. Lakukan terus hingga anda memperoleh cukup banyak peluang bisnis.
Setelah itu evaluasi satu-satu dan ajukan pertanyaan:
a. Mengapa bisnis ini ada di Bandung, sedangkan di Pekalongan tidak ada, apakah market di Pekalongan tidak besar?
b. Bisnis ini di Bandung cukup sukses, mengapakah pengusaha di Pekalongan tidak tertarik? Apakah mereka tidak tahu, atau siapa tahu mereka tidak terpikir kalau ada peluang bisnis semacam ini
c. Setelah itu coba ajukan pertanyaan tentang peluang bisnis itu kepada teman-teman anda. Yang lebih baik anda bisa pergi ke Pecinan (di mana banyak toko-toko) dan iseng-iseng tanyakan mengapa bisnis semacam itu belum ada di Pekalongan.
Ketika dari riset anda memperoleh jawaban positif, maka mungkin ini peluang bisnis yang unggul. Anda kemudian tinggal menghitung kemampuan anda untuk menjalankan bisnis itu.
Andaikata anda tidak mampu menjalankan bisnis itu, anda bisa menulis sebuah Business Plan (rencana bisnis) yang menjelaskan tentang seluk beluk bisnis itu. Dalam artikel selanjutnya insya Allah saya akan membahas cara menulis Business Plan ini.

2. Amati orang-orang ketika berbicara..
Apa yang diomongkan orang ketika mereka sedang berkumpul, sedang mengrumpi?
Dengarkan mereka dengan baik. Apa topik mereka? Setelah mengrumpi panjang lebar, biasanya mereka akan saling mengeluh. Mereka mengeluh tentang harga yang naik terus, minyak tanah yang sulit didapat, anaknya yang cenderung malah belajar dan banyak keluhan lain.
Mengapa sebuah bisnis bisa sukses? Karena bisnis itu mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Lihat orang-orang yang mengeluh tadi. Mereka mengeluh karena mereka merasa menghadapi masalah. Bagi bisnisman, masalah adalah peluang bisnis yang bagus. Jadi ketika orang mengeluh, pasti terlahir sebuah peluang bisnis.
Contoh, mereka mengeluh harga minyak tanah mahal dan sulit didapat. Apa peluang bisnisnya? Kayu bakar, arang, anglo, atau (ini canggih) bahan pengganti minyak tanah (misalnya gas bio dsb).
Ketika mereka mengeluh anaknya malas belajar, apa peluang bisnisnya? Bimbingan psikologi anak, bisnis motivasi anak (ingat motivator sekarang ini hanya untuk orang dewasa lho, motivator anak mana?).
Ketika para ibu mengeluh tentang kecurigaan para suami pada selingkuh, bisnis apa yang timbul? Mungkin bisnis intel, bisnis konseling keluarga, bisnis agama, dsb.
Prinsipnya adalah anda harus peka terhadap keluhan orang. Jadi ketika anda sedang santai, please, jangan malah baca koran. Amati mereka, 'curi dengar' keluhan mereka, dan setelah itu berpikir, "Kira-kira peluang bisnis apa ya yang bisa mengatasi keluhan itu? Bisakah aku menyediakan jasa itu? Kalau aku tidak bisa, adakah orang lain yang mampu menjalankan bisnis itu? Jika ya, mengapa aku tidak 'joint' saja dengan orang itu..."
Konsep-konsep di atas sangat sederhana, tapi kalau anda disiplin untuk memperhatikan, niscaya anda akan memperoleh peluang bisnis yang sangat banyak. Ingat, untuk membuat kita kaya, cukup dengan satu gagasan bisnis dan diterapkan secara massal, dan itu sudah cukup untuk melejitkan kita ke jajaran orang kaya.
Ingin bukti? Bill Gates dengan DOS, Fred Smith dengan Federal Express-nya, Jezz Bezoz dengan Amazon...kok orang Barat semua? Orang Indonesia? Silakan anda cari sendiri...(Ini termasuk tugas anda lho karena semakin anda tahu pebisnis yang sukses, anda akan semakin terpacu untuk bertindak...)
Sumber :
DR. Dwi Suryanto, Ph.D. Serius ingin memperoleh peluang bisnis, tips berikut bisa membantu. Dalam http://www.pemimpinunggul.com/peluang.html.


Peluang Bisnis Melalui Facebook, Twitter dan Koprol
Keberadaan situs jejaring sosial kini terus merambah kehidupan manusia. Secara geografis, situs jejaring social mampu menembus pedesaan, yang terpencil sekalipun. Tak heran jika seseorang yang berada di pedalaman Kabupaten Kutai Kertanegara, Kaltim, kini dengan mudah bisa menjalin interaksi sosial melalui Facebook dengan seseorang yang berada di Kabupaten Jayawijaya, Papua. Jarak antar lokasi kini bukan hambatan yang berarti, bahkan interaksi terjalin antar benua, dari ujung Afrika ke ujung Amerika. 
Dalam perkembangannya situs jejaring sosial bisa dimanfaatkan untuk beragam kepentingan, mulai menjalin pertemanan, kampanye program tertentu (pendidikan, sosial, agama, lingkungan, kesehatan, dan sebagainya), sampai promosi dan pemasaran produk atau jasa tertentu.
Adanya kemajuan yang pesat dibidang teknologi informasi diimbangi dengan kemajuan teknologi transportasi dan manajemen logistik. Hal tersebut makin memudahkan terjadinya lalulintas manusia sekaligus barang. Dua hal tersebut selayaknya menjadi peluang usaha yang harus dimanfaatkan. Dalam hal ini, bagaimana mendayagunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Koprol atau yang lainnya untuk memasarkan produk.
Lantas, bagaimana strategi pemanfaatan situs jejaring sosial untuk pemasaran ? Menurut Danny Wirianto, Chief Marketing Officer KasKus, dalam Seminar SparX Up “Understanding Social Media Trends 2011″ di Hotel Santika, Jakarta, 10 Januari 2011 lalu, bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memulai pemasaran di media sosial.
Proses pemasaran melalui situs jejaring sosial harus diawali dengan riset (read before write). Mekanisme pemasaran akan lebih efektif jika disertai dengan riset. Riset antara lain menyangkut karakter pengguna situs jejaring social. Perhatikan cara komunikasi dan apa yang dikomunikasikan dalam media itu. Dalam hal ini kenali apa yang mereka bicarakan, lantas dibuat analisisnya. Langkah berikutnya buatlah strategi kecil dan lemparkan (terapkan atau aplikasikan).
Hal yang cukup penting laksanakan insepsi (inception), sebagaimana yang ada di film Inception. Berdasarkan catatan Wikipedia, Inception merupakan sebuah film fiksi ilmiah dari Amerika Serikat, yang diproduksi dan beredar tahun 2010. Film yang disutradai oleh Christopher Nolan ini mengisahkan tentang Dom Cobb (diperankan oleh Leonardo DiCaprio), yang berusaha mengambil informasi dari korbannya dengan cara masuk ke dalam mimpi mereka dan menginsepsi pikiran para korbannya. Mimpi tersebut menjadi ruang bagi keseluruhan tim untuk menanamkan pemikiran tertentu ke dalam otak para korban.
Dalam hal komunikasi harus dijalin secara personal, sehingga muncul kesan bahwa produk baru masih rahasia. Dengan perlakuan seperti itu, orang akan merasa dianggap istimewa. Ada kesan ekslusif dan begitu dipentingkan. Biasanya sesuatu yang sifatnya “rahasia” akan menjadi daya tarik tersendiri, yang memiliki semacam magnet untuk disebar-luaskan. Informasi tentang produk yang dianggap rahasia tersebut, dengan sendirinya akan menyebar luas. Apalagi dengan keberadaan situs jejaring social, makin rahasia makin luas penyebarannya. Hal tersebut jelas menjadi keuntungan yang besar bagi produsen atau pemasar.
Setiap situs jejaring sosial memiliki keunikan masing-masing, dengan demikian dalam pemanfaatannya sebagai media pemasaran tidak bisa disama-ratakan. Setiap situs jejaring social memiliki pengguna dengan karakter yang berbeda. Strategi yang efektif jika diterapkan di Koprol misalnya, belum tentu bisa digunakan di Facebook atau Twitter. Menurut Danny Wirianto, jangan pukul rata. Jadi, kalau di Facebook, misalnya, jangan lalu pasang hasil scan pamflet promosi dan di-tag ke banyak nama. Kalau caranya seperti itu, pasti akan diabaikan oleh pengguna. (www.tekno.kompas.com)
Hal lain yang cukup penting menyangkut pemasaran berbasis situs jejaring social ialah kemampuan membangun keterkaitan (engagement) dengan konsumen. Bagaimanapun relasi dengan konsumen harus dipertahankan, selain itu kepercayaan dan loyalitas terhadap produk perlu terus dibangun. Senjata yang cukup ampuh untuk membangun keterkaitan ialah dengan member konsumen semacam pengalaman yang tidak terlupakan. Sebagai contoh, apa yang ditempuh Facebook dalam menyediakan aplikasi game Farmville. Keunggulan Facebook sebagai situs jejaring social nomor satu di dunia, tidak terlepas dari kepiawaiannya dalam menyediakan aplikasi game yang mampu “menjerat” penggunanya. Strategi ini merupakan salah satu cara mengembangkan keterkaitan.
Begitu luar biasa pengaruh situs jejaring sosial, hal ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mengembangkan keterkaitan dengan konsumen atau calon konsumen. Melalui situs jejaring sosial beragam isu yang beredar di masyarakat tentang produk tertentu bisa dengan mudah diketahui. Apakah suatu produk mendapat apresiasi baik atau buruk, tentu saja harus menjadi bahan pantauan dari pihak perusahaan, dalam hal ini bagian humas (public relation).
Selain rajin memantau perkembangan seputar produknya di media cetak dan elektronik, Humas perusahaan harus lebih memperhatikan kabar dari situs jejaring sosial. Dalam hal ini keterkaitan atau engagement bisa diterapkan dengan merespons secara cepat masalah yang muncul berkaitan dengan citra produk, setelah itu harus dilakukan klarifikasi secara cepat, sehingga kemungkinan beredarnya isu atau citra negatif bisa diredam.
Situs jejaring sosial menjadi media yang efektif dan efisien dalam memasarkan produk. Namun untuk mengeksplotasi potensinya diperlukan beragam strategi yang jitu. Dalam hal ini beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain riset pemasaran, mengembangkan insepsi (inception), komunikasi personal dan mengembangkan keterkaitan (engagement). (Atep Afia).
Sumber :
Atep Afia Hidayat. Strategi Pemasaran Melalui Facebook, Twitter dan Koprol. Dalam

Macam-macam Usaha dengan Modal Rp 5 Juta
Bisnis apa yang bisa dibuka dengan modal Rp 5 juta? Mungkin itu pertanyaan yang sering Anda lontarkan. Padahal, jawabannya banyak sekali!
Anda bisa mencoba peluang usaha yang berhubungan dengan latar belakang pendidikan Anda saat ini. Pilihannya adalah usaha memproduksi barang, jasa atau perdagangan. Usaha memproduksi barang (makanan, minuman, kerajinan, pakaian, dll) dan perdagangan (voucher isi ulang, jual beli handphone second, pakaian, sepatu, dll) biasanya membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan usaha jasa (broker properti, jasa rental komputer, event organizer, guru privat, dll). Namun kalau Anda ingin membuka usaha yang cocok untuk Anda, maka jawabannya sangat relatif, karena tergantung pada kondisi Anda dan lingkungan Anda.

Belasan bahkan puluhan ide dilengkapi sistem dan cara memulai usaha sendiri, bisa Anda dapatkan melalui buku, internet, majalah, surat kabar, tabloid, radio, televisi, teman-teman dan sumber-sumber informasi lainnya. Masalahnya terlalu banyak informasi terkadang membuat kita jadi bingung. Jika banyak yang bilang kalau bisnis yang kita pilih sebaiknya sesuai dengan hobi, pendapat tersebut ada benarnya, tetapi tidak selalu hobi, tetapi mungkin lebih diperluas artinya kepada kegiatan yang kita sukai. Karena biasanya semakin Anda menyukainya, semakin Anda percaya pada produk atau jasa dan keuntungan yang diperoleh pelanggan Anda dari produk atau jasa tadi, maka peluang untuk berhasil dan sukses semakin terbuka. Jadi bisnis apapun yang Anda pilih, pastikanlah Anda menyukainya.
Untuk bisa memilih usaha apa yang cocok untuk Anda, maka ada tiga faktor kunci yang harus diperhatikan sebelum membuka usaha, yaitu:
Pertama, kenali pribadi Anda, dalam kaitannya dengan usaha. Jika Anda dalam berbisnis cenderung ingin mendapatkan hasil besar secara cepat, tentunya kurang cocok jika membuka toko kelontong yang mengandalkan jumlah penjualan yang terus-menerus meskipun margin keuntungannya kecil. Melakukan pekerjaan proyek, walaupun sesekali saja tetapi untung besar mungkin lebih cocok. Anda bisa mencari pemahaman mengenai karakter Anda dalam berusaha mengenai perenungan pribadi maupun meminta pendapat orang yang dekat dengan Anda.
Kemudian temukanlah alasan mengapa Anda ingin membuka usaha, dan jadikan alasan itu sebagai motivasi dalam berusaha. Selanjutnya peliharalah motivasi itu agar Anda terus bersemangat. Selain itu memahami bakat dan kemampuan Anda juga penting karena pemahaman ini akan menjadi poin utama dalam pemilihan usaha. Jangan lupa jika Anda telah mempunyai pengalaman usaha yang lalu, maka telaahlah kembali agar bisa memberikan gambaran mengenai bagaimana Anda akan menjalankan usaha yang baru nanti.
Kedua, penentuan jenis usaha. Kenalilah karakter usaha yang ada, apakah suatu jenis usaha bersifat berkelanjutan (misalnya: rental komputer, warung makan, toko kelontong, jual kartu selular) atau bersifat temporer per proyek (misalnya event organizer, penyewaan tenda, jasa terjemahan). Apakah usaha tersebut membuat Anda harus sering bertemu orang dan melakukan perjalanan bisnis dan presentasi, ataukah Anda lebih memilih bidang usaha yang tidak membuat Anda sering bepergian. Pilihlah karakter jenis usaha mana yang lebih Anda sukai.
Setelah itu barulah perkirakan kemampuan Anda saat ini untuk menjalankan usaha tersebut. Kemampuan ini meliputi modal usaha, keahlian aspek teknis dalam menjalankan usaha, pengelolaan keuangannya, bagaimana mengantisipasi persaingan, dan lain-lain.
Tak kenal maka tak sayang, maka dalam membuka usaha juga berlaku. Bila Anda memutuskan untuk membuka usaha, maka sudah seharusnya Anda mengetahui seluk beluk bidang usaha yang akan Anda buka nantinya. Pemahaman akan bidang usaha ini sangat mempengaruhi tingkat risiko usaha Anda. Semakin Anda mengenal dan memahami bidang usahanya, maka berbagai risiko usahanya bisa segera diantisipasi, sehingga risiko gagalnya juga semakin kecil. Anda kan tidak ingin uang Rp 5 juta yang sudah dikumpulkan dengan susah payah hilang begitu saja bukan?
Sumber :
Macam-macam Usaha dengan Modal Rp 5 Juta. Dalam

0 komentar:

Posting Komentar